Tips Tingkatkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus dan Melewati Tantangannya

tips-tingkatkan-potensi-anak-berkebutuhan-khusus-dan-melewati-tantangannya
                

Tak dapat dihindari jika setiap orang tua memiliki tantangan dan rintangan sendiri dalam mengasuh anak, begitupun dengan anak berkebutuhan khusus.

Tantangan itu bisa berupa perasaan sedih atau penolakan ketika mengetahui buah hati terlahir spesial atau minimnya dukungan dari orang terdekat. Seiring waktu orang tua akan semakin kuat karena berposes untuk menerima keadaan anak sepenuhnya, serta berjuang sama-sama dengan anak sedari awal hingga nanti.

Melalui pengalaman ini, orang tua bisa memahami cara untuk mengembangkan kemampuan anak berkebutuhan khusus. Irma Afriyanti Bakhtiary, seorang Psikolog Klinis Anak Berkebutuhan Khusus di Pion Clinician, menjelaskan tantangan apa saja yang sering dihadapi orang tua anak berkebutuhan khusus.

“Bagaimanapun, seorang ibu pasti berharap yang terbaik bagi anaknya. Ketika baru tahu bahwa anak memiliki keadaan spesial, sangatlah wajar jika ibu merasa sedih dan terkadang ada rasa penolakan,” terang Irma pada PARAPUAN, Selasa (27/07/2021).

Tantangan orang tua anak berkebutuhan khusus

Irma memaparkan, ada beberapa tantangan atau kesulitan yang biasa dihadapi oleh orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, antara lain:

  • Denial, atau munculnya rasa penolakan dari diri orang tua 
  • Stres, tingkat stres yang dirasa lebih tinggi 
  • Merasa sendiri, karena sulit untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan merasa tidak punya teman “senasib”
  • Terbatasnya dukungan dari pasangan atau keluarga
  • Kurangnya penerimaan dari lingkungan 
  • Kesulitan mendapatkan pendidikan yang tepat bagi anaknya

Menerima keadaan anak sepenuhnya tanpa terkecuali penting bagi setiap orang tua, apakah anaknya berkebutuhan khusus atau tidak. Prinsip orang tua adalah mencintai anak tanpa syarat bagaimanapun kekurangan dan kelebihan mereka. Tidak masalah bagi orang tua jika memerlukan waktu untuk memproses penerimaan itu, asalkan selalu dibarengi dengan usaha untuk meningkatkan potensi si buah hati untuk tumbuh dan berkembang.

“Jika ini terjadi, ibu tidak sendiri. Untuk menerima keadaan anak memang membutuhkan proses dan dukungan dari lingkungan terdekat, khususnya suami dan keluarga,” ujar Irma. Irma mengingatkan, rasa kasih dan sayang seorang ibu bagi anaknya biasanya akan menjadikan kekuatan baginya untuk tetap melakukan yang terbaik demi si buah hati.

Selain berproses untuk menerima keadaan anak, orang tua juga dapat meningkatkan kedekatan dan tanggung jawabnya sebagai orang tua untuk meningkatkan potensinya.


Irma menjelaskan, terdapat banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi anak berkebutuhan khusus, terdiri dari:

  • Mencari informasi dari berbagai sumber yang tepat
  • Peka terhadap kebutuhan anak
  • Mengetahui minat dan bakat anak, misalnya senang menggambar difasilitasi dengan alat-alat menggambar (pensil, pewarna, buku gambar, kanvas)
  • Memasukkan anak ke sekolah yang sesuai, hal ini mungkin membutuhkan survei dan jugatrial(uji coba)
  • Mengikuti kompetisi jika diperlukan, tentunya tidak memaksakan kehendak anak

“Untuk kompetisi, target orang tua yaitu meningkatkan kepercayaan diri anak karena sudah berani ikut lomba, jika menjadi juara itu adalah bonusnya” kata Irma.

Membuat lingkungan yang suportif

“Sangat disarankan mencari support group berdasarkan dari kebutuhan anak, misalnya komunitas down syndrome, autisme, cerebral palsy, dan lainnya,” saran Irma. Menurut Irma, berada di dalam komunitas yang memiliki anak dengan kebutuhan yang sama biasanya akan membantu ibu mendapatkan banyak informasi. Selain itu, ibu juga dapat berbagi cerita dan berpotensi mengurangi rasa cemas atau stres pengasuhan.

Shares