Anak suka memukul, gimana cara kita merespons?

anak-suka-memukul-gimana-cara-kita-merespons
                

Tentu saja sikap agresif anak membuat kita sebagai orangtua khawatir, terlebih jika kebiasaan tersebut sudah mulai menggangu si anak maupun orang lain. Psikolog Anak Astrid WEN, M.Psi., Psikolog, menuturkan bahwa kebiasan anak yang suka memukul bukanlah hal yang wajar, meskipun mungkin hal itu dilakukan karena anak belum mengetahui bagaimana mengekspresikan emosinya.

“Bukan suatu hal yang wajar dilakukan, tetapi kalau anak melihat ada contohnya, sangat mungkin untuk dia lakukan,” ujar Astrid. Yang dimaksud contoh, misalnya tanpa sengaja anak melihat lingkungan sekitar atau melihat adegan di TV, di mana saat dalam kondisi terdesak responsnya adalah dengan memukul untuk mempertahankan diri.

Respons Lingkungan. Selain karena anak belum tahu bagaimana mengekspresikan emosinya, kebiasaan anak memukul juga bisa jadi karena respons lingkungan yang tidak tepat. “Ada respon lingkungan. Karena dia masih bayi, enggak sengaja gerakan tangannya kena orangtuanya, misalnya. Tapi orangtuanya karena merasa belum sakit, ngajak bercanda misalnya, Oh Mama sakit. Dari situ anak merasakan ada kesenangan, karena kan ada perhatian yang diberikan orangtua,” kata Astrid.

Memberikan respons tertawa bahagia bisa membuat anak berpikir bahwa hal tersebut bisa dilakukan kembali, karena persepsi anak, melakukan hal tersebut adalah bercanda. Tak hanya memukul, si anak bisa juga melakukan tindakan kekerasan lainnya dengan mencubit, menjambak, menggigit, hingga mencakar. Sebelum terburu-buru memarahi anak, ada baiknya kita mencari tahu terlebih dahulu penyebab anak melakukan hal itu.

Shares