Ajarkan dan Bekali 4 Kata Ajaib Ini Pada Anak Anda Menurut Katarina Ira Puspita, M.Psi

ajarkan-dan-bekali-4-kata-ajaib-ini-pada-anak-anda-menurut-katarina-ira-puspita-mpsi
                

Apakah selama ini buah hati hanya diajarkan berhitung dan membaca? sebaiknya, Anda tak lupa mengajarkan kiat bersosialisasi. Salah satunya adalah sopan santun yang bermula dari 4 kata sakti yang terdengar sederhana tapi berguna di setiap situasi. Kata-kata tersebut adalah ‘terima kasih’, ‘maaf’‘permisi’ dan ‘tolong’.

“Pada dasarnya, kan. segala perilaku yang baik seyogyanya diajarkan sejak dini. Jadi sikap santun, termasuk mengucapkan empat kata tersebut, sebaiknya dibiasakan bahkan sejak buah hati belum dapat bicara”, urai Katarina Ira Puspita, M.Psi, Psikolog anak dan remaja.

Katarina

Contoh Konkret

Membiasakan buah hati menggunakan 4 kata tersebut tentu harus diawali contoh konkret dari orangtua. Apalagi anak-anak adalah pencontoh yang baik.

“Pengulangan dari kegiatan yang ia saksikan biasanya membekas dengan mudah. Sehingga apabila ia sudah terbiasa mendengar dan menyaksikan sendiri, diharapkan akan lebih mudah untuk mengajarinya”, ujar Katarina.

Maka, coba selipkan empat kata tadi, bahkan sejak ia belum fasih berbicara. Ucapkan maaf jika tanpa sengaja Anda menggosok badannya terlalu keras ketika mandi, serta ucapkan tolong apabila Anda menghendaki ia melakukan sesuatu.

“Bila ia terlanjur beranjak besar, khawatirnya kebiasaannya mudah terpola, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk membiasakannya,” ucap Katarina.

Katarina menambahkan, anak yang tidak terbiasa belajar 4 kata ini akan tumbuh menjadi sosok yang kurang peka.

“Ketika kecil, orang akan menganggapnya biasa saja. Tapi ketika lingkungan pergaulannya sudah lebih luas ia bisa menjadi sosok bossy karena menyuruh temannya secara tidak sopan atau dianggap tidak bisa menghargai orang,” papar Katarina.

Sesuai Kondisi

Empat kata ajaib ini tentu akan kehilangan nilainya apabila diucapkan di saat yang tak tepat. Maka, selain memberi contoh dan meminta buah hati mengucapkannya, Beri penjelasan masing-masing ungkapan dengan disertai contoh situasi.

Maaf

Saat Anda menemukan buah hati melakukan kesalahan seperti mendorong, memukul, berbohong atau hal lain yang membuat orang lain tak nyaman, minta ia mengucapkan maaf disertai alasannya.

Sebagai contoh, “Ayo bilang kepada kakak, ‘Maaf ya kak, mainannya rusak’ setelah itu kamu harus lebih hati-hati supaya tidak terulang lagi.”

Ingatkan pula bahwa permintaan maaf harus diucapkan dengan tulus disertai intonasi yang tidak meninggi.

Terima Kasih

Ajarkan buah hati untuk mengucapkan terima kasih atas hal-hal yang membuatnya senang. Misalnya ketika ia dibelikan mainan, dibawakan barang ia inginkan, atau diberi ucapan selamat. Beri contoh bahwa senyum tulus harus mengiringi pengucapan ungkapan ini untuk menghargai si Pemberi.

Tolong

Apabila si kecil menginginkan sesuatu dan membutuhkan bantuan orang untuk melakukannya, minta ia menyematkan kata ini. Anda bisa menunda membantunya apabila buah hati tak kunjung mengucapkannya. Ingat, jika anak terbiasa mendapatkan hal yang diinginkan dengan mudah, ia akan merasa tak perlu menggunakan kata ini.

Permisi

Beri tahu buah hati bahwa tak semua tempat biasa ia jelajahi, karena ada pemiliknya. “Kalau Adik masuk rumah selain rumah kita, bilang permisi sampai yang punya rumah datang.” Ungkapan ini tentu saja lebih bermanfaat ketika buah hati sudah besar.

Siapkan Fokus

Harapan untuk buah hati memang tak selalu berjalan mulus. Sebagai contoh, buah hati mau mengucapkan tolong ketika meminta sesuatu, namun ia enggan mengucapkan terima kasih ketika telah mendapatkan keinginannya. Tapi, namanya juga mengajarkan, tentu saja dibutuhkan kesabaran dan konsistensi Anda sebagai guru pertama sang buah hati.

“Wajar apabila anak lupa atau belum terbiasa berinisiatif mengucapkannya. Anak di bawah 5 tahun memang masih memiliki titik perhatian yang sangat singkat”, ujar Katarina.

Akibatnya, buah hati malah tidak fokus dan tak memperhatikan ketika Anda hendak mengajarkan hal tersebut.

Berbicara kepada balita, sebaiknya saat buah hati siap mendengarkan Anda, misalnya Anda meminta buah hati mengucapkan terima kasih karena telah diberi hadiah, ucapkan ketika Anda berada di dekatnya dan pastikan ia memusatkan perhatian kepada Anda. Jangan sampai Anda meminta ia mengatakan terima kasih tapi dari jauh.

Sementara apabila buah hati terlihat sudah terbiasa mengatakannya, berikan apresiasi. Contoh ketika neneknya datang memberi mainan, ia berinisiatif mengucapkan terima kasih tanpa diminta. Beri senyuman dan tatapan yang menunjukkan Anda senang dan bangga, kemudian ketika Anda tinggal berdua, beri pujian atau pelukan. Jadi anak akan senang dan mau melakukannya lagi.

Investasi Jangka Panjang

Katarina mengungkapkan aneka manfaat yang didapat Anda dan buah hati  apabila ia tumbuh menjadi anak yang disenangi karena sikapnya yang santun :

  1. Anak lebih dihargai dan disenangi
    Ketika buah hati masih balita, sikap santun akan membuat orang di sekitarnya terkesima. Ketika dia beranjak besar, orang pun akan menghargai kesopanannya.
  2. Belajar mengakui kesalahan
    Ketika anak meminta maaf atas kesalahannya, berarti ia paham dan mengakui hal yang ia lakukan ternyata membuat orang tidak senang. Resikonya? Ia bisa dijauhi tema-teman. Harapannya, ia akan lebih hati-hati agar tidak lagi melukai perasaan orang.
  3. Lebih diterima lngkunganSelain masalah sopan santun, anak yang terbiasa mengucapkan 4 kata ini juga akan mudah bergaul karena ia tahu bagaimana cara memperlakukan orang dengan baik. Orang-orang pun akan senang berada di sekitarnya.
  4. Menghargai diri sendiriSetelah ia diterima lingkungan dan bersosialisasi dengan baik, buah hati akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan memiliki keyakinan atas kemampuannya.

Shares