Health Belief Mengenai Perilaku Berolahraga Pada Mahasiswa Yang Melakukan Olahraga Rutin Dan Tidak Rutin Di Fakultas Psikologi Unpad Angkatan 2015.

health-belief-mengenai-perilaku-berolahraga-pada-mahasiswa-yang-melakukan-olahraga-rutin-dan-tidak-rutin-di-fakultas-psikologi-unpad-angkatan-2015
                

ABSTRAK
Mahasiswa sebagai individu memiliki tugas untuk belajar dan mempersiapkan karir nantinya. Dalam rangka pelaksanaannya diperlukan kesehatan sehingga dapat dengan maksimal mengikuti kegiatan-kegiatannya. Keehatan sendiri dapat diperoleh salah satunya yang signifikan adalah dengan melakukan olahraga rutin. Namun ternyata tidak semua mahasiswa melakukan perilaku sehat olahraga. Menurut
Rosenstock (1966), perilaku sehat didorong oleh keyakinan atau nilai-nilai akan kesehatan atau disebut health belief.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran health belief mengenai perilaku berolahraga pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran angkatan 2015 yang berolahraga rutin dan tidak berolahraga rutin. Subjek dari penelitian ini adalah 113 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data dari penelitin ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diturunkan dari teori health belief tahun 1988. Hasil pengolahan data menggunakan tabel frekuensi dan tabulasi silang, diperoleh sebanyak 81 orang (92%) dari 88 yang memiliki health belief rendah, tidak rutin berolahraga, sedangkan sebanyak 16 orang (64%) dari 25 orang yang memiliki health belief tinggi, rutin
berolahraga. Hal ini menunjukkan kecenderungan mahasiswa yang memiliki health
belief tinggi akan terlibat dalam olahraga rutin, dan sebaliknya

Kata Kunci: health belief, mahasiswa, olahraga

PENDAHULUAN
Pada kehidupan sehari-hari, manusia untuk dapat menjalankan kegiatannya dengan baik dan lancar akan bergantung dengan bagaimana kondisi kesehatan tubuhnya. Kita tidak akan mungkin dapat menjalankan kegiatan dengan baik dan maksimal apabila kita dalam kondisi kesehatan yang tidak sehat atau tidak fit.

Adapula suatu pernyataan yang berasal dari Latin, yaitu adalah mensana in corpore sano, yang artinya didalam tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang sehat pula. Jiwa yang sehat ditimbulkan oleh kondisi tubuh yang sehat, dengan jiwa yang sehat akan menunjang kita untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari kita dengan baik. Kondisi atau status kesehatan ini seperti yang kita ketahui, akan ditentukan dari bagaimana pola perilaku yang dijalankan oleh individu itu sendiri dalam kehidupan kesehariannya (Ogden, 2007). Salah satu pola perilaku yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kesehatannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
berolahraga.

Olahraga rutin sangat bermanfaat untuk kesehatan, bukan hanya kesehatan fisik seperti memelihara kesehatan jantung, terhindar dari stroke dan lainnya, namun pada beberapa studi dikatakan olahraga rutin dapat pula memelihara dan membantu kita menjaga kesehatan psikis. Kesehatan psikis seperti mereduksi stress, meningkatkan suasana hati bahkan sampai meningkatkan fungsi kognitif seperti atensi, konsentrasi, memori dan lainnya (CDC, 2014). Olahraga semakin penting lagi diterapkan oleh mahasiswa selain segala manfaat kesehatan fisiknya, manfaat psikis yang diberikan sangat membantu mahasiswa untuk dapat belajar maksimal.

Berdasarkan Depkes AS tahun 2008, terdapat pula panduan minimal olahraga yang harus dilakukan indvidu agar selalu sehat. Menarik dengan banyaknya manfaat olahraga untuk mahasiswa ini, ternyata
berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, tidak semua mahasiswa melakukan terkait dengan perlaku berolahraga angkatan 2015 di Fakultas Psikologi

UNPAD angkatan 2015.

METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dengan pendekatan yang diambil adalah dengan menggunakan studi deskriptif. Studi atau penelitian deskriptif ini adalah studi penelitian yang melihat gambaran akurat dari karakteristik yang ada didalam individu, situasi atau kelompok sebagai objektif nya. (Polit & Hungler, 2004). Pendekatan ini digunakan untuk mendeskripsikan variable dibandingkan untuk menguji hubungan antar variable. Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data kuantitatif untuk melihat health belief pada mahasiswa yang melakukan olahraga dengan rutin dan yang tidak di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.


Partisipan
Subjek penelitian dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Psikologi UNPAD. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode simple random sampling, dimana metode ini peneliti menentukan sampel secara acak diantara jumlah populasi yang tersedia (Leary, 2012). Total dari 158 jumlah populasi, diambil sebanyak 113 orang.


Pengukuran
Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan survey. Alat ukur yang akan digunakan berbentuk kuesioner sifatnya self report yang akan diturunkan

Angga Santoso! 6/25/2016 11:03 PM
Comment [1]: Tulisin taun berapa

HASIL

Ditinjau dari setiap dimensi nya, ditemukan sebagian besar dari mahasiswamahasiswa rutin berolahraga memiliki perceived susceptibility yang tinggi, perceived severity yang tinggi, mereka yakin pula bahwa dengan berolahraga akan menghasilkan manfaat (perceived benefits) untuk kesehatan dirinya, namun mereka merasa akan adanya hambatan atau halangan (perceived barriers) bagi mereka untuk melakukan olahraga. Selain itu mereka mayoritas mendapatkan pengingat-pengingat dari lingkungannya untuk mengingatkan mereka dan mendorong mereka berolahraga(cues to action), dan mereka sebagian besar memiliki self efficacy tinggi untuk berolahraga dan

Pada mahasiswa yang tidak melakukan olahraga dengan rutin, sebagian besar dari mereka memiliki perceived susceptibility rendah, tetapi mereka memiliki keyakinan dan sadar akan dampak penyakit atau kondisi tersebut (perceived severity). Selain itu juga sebagian besar mereka memiliki perceived benefits rendah. Namun, data yang diperoleh mereka sebagian besar merasa tidak ada masalah atau penghalang yang berarti dari lingkungan untuk melakukan olahraga (perceived barriers). Sebagian besar mereka sama seperti mahasiswa yang rutin berolahraga, menjumpai hal-hal yang dapat mengingatkan mereka untuk berolahraga (cues to action), salah satu yang paling sering mengingatkan adalah dari teman dan keluarga di lingkungan , tetapi sebagian besar dari mereka memiliki self efficacy rendah untuk berolahraga dan melakukannya secara rutin.

DAFTAR PUSAKA

Ajoku, M.U, Alhassan, Ayanniyi, Aina, Osuji. (2006). Developmental Psychology. Lagos:National Open University of Nigeria
A.Koch, Christopher, Hasbrouck, LaMar. (2013). Exploring the link between physical activity, fitness and cognitive function. Enhance P.E Task Force. 1-7
Centers for Disease Control and Prevention. (2010) The association between school based physical activity, including physical education, and academic performance .Atlanta, GA : U.S Department of Health and Human Services
Christensen, Larry B. (2007). Experimental Methodology. 10th ed. Boston : Pearson.
Christensen, Larry B. (2010). Research, Methods, Design, and Analysis. 11th ed. Boston : Pearson.
Cohen, Ronald Jay., Swerdlik, Mark. (2009). Psychological testing and assessment: an introduction to tests and measurement 7th ed. United States : McGraw-Hill
Friedenberg, Lisa. (1995). Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. Massachussets: Allyn & Bacon.

400. Doi : 10.1177/00131644093355692
Kaplan, Robert M., Sacuzzo, Dennis P. (2005). Psychological Testing. 6th ed.
Belmont : Thomson Wadsworth
King, KA., Vidourek, RA., English, L., Merianos, AL. (2014). Vigorous physical
activity among college students: using the health belief model to assess

U.S. Department of Health and Human Services (2008). Physical activity guidelines
for

Americans.

Washington,

DC:

diakses

dari

http://www.health.gov/paguidelines/pdf/paguide.pdf
Wang, Sharon., Adelman, Howard., Taylor, Linda. (2015). What is the relationship
between students’ physical activity and mental health?. Information Resource. 13
Werle, Carolina. (2011) .The Determinants of Preventive Health Behavior :Literature
Review and Research Perspectives. Working paper serie, RMT (WPS 11-15)14p.
Zhao J, Song F, Ren S, Wang Y, Wang L, et al. (2012) Predictors of condom use
behaviors based on the health belief model (HBM) among female sex workers: a
cross-sectional study in hubei province, China. PLoS ONE 7(11): e49542.
doi:10.1371/journal.pone.0049542

Shares