Kita Tidak Bisa Mengontrol Hidup, Tapi Bisa Mengontrol Respon Kita

8 May 2025, 17:00 WIB
Author: Valerie Purnomo, M. Psi.., Psikolog
control kontrol hidup mental health kesehatan mental psikologi biro psikologi penerimaan grounding mindfulness acceptance
kita-tidak-bisa-mengontrol-hidup-tapi-bisa-mengontrol-respon-kita
                

Ditulis oleh : Valerie Purnomo, M.Psi., Psikolog (Psikolog Klinis Dewasa PION Clinician)

Bayangkan Pioneers akan melakukan ujian praktik yang dinilai oleh dua penguji yang dipilih secara acak. Dari sepuluh calon penguji, ada lima penguji yang terkenal galak dan pelit nilai. Ujian praktik ini sangat menentukan apakah kamu lulus atau tidak, naik gaji atau tidak. Kira-kira apa yang akan Pioneers lakukan di posisi itu?

Mungkin ada Pioneers yang belajar dengan giat, mencari tahu pertanyaan-pertanyaan apa saja yang biasanya dilontarkan. Ada juga yang mencoba mencari tahu penguji mana yang sering menguji. Beberapa Pioneers mungkin melakukan uji coba ujian bersama teman-teman. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada yang meminta salah satu calon penguji untuk mengujinya.

Berbagai tindakan tersebut adalah suatu upaya mengontrol faktor-faktor yang menentukan hasil. Kita mengharapkan suatu hasil tertentu sehingga kita berusaha mendapatkannya dengan berbagai cara. Harapan akan hasil tertentulah yang membuat kita kadang merasa perlu mengontrol semua aspek kehidupan. Keinginan untuk memiliki kontrol atas lingkungan di sekitar kita bisa disebut sebagai keinginan mengendalikan (desire for control). Sedangkan persepsi bahwa kita bisa melakukan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan disebut persepsi kendali (perceived control)

Jika Pioneers merasa bahwa kamu mampu melakukan sesuatu untuk mendapatkan yang kamu mau, maka kamu memiliki persepsi kendali (perceived control). Persepsi kendali terbukti memiliki hubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan hidup secara umum dan dapat dipengaruhi oleh situasi maupun kondisi hidup, tingkat sosial ekonomi, dan usia (Robinson & Lachman, 2017). Jadi persepsi kendali yang tinggi membuat kita merasa bahwa kita punya andil besar dalam menentukan arah hidup kita.

Jika Pioneers merasakan keinginan untuk mengendalikan aspek-aspek dalam hidup, maka kamu memiliki keinginan mengendalikan (desire for control). Aspek ini lumrah dimiliki semua individu, karena kita memiliki keinginan untuk merasa berdaya. Semakin rendah keinginan kita mengendalikan hidup, maka semakin tinggi perasaan ketidakberdayaan, sehingga meningkatkan kemungkinan individu mengalami gejala depresi (Myles & Merlo, 2022). Apakah itu artinya lebih baik kita memiliki keinginan mengendalikan yang tinggi? Ternyata tidak juga loh!

Keinginan mengendalikan (desire for control) yang tinggi tidak serta merta lebih baik. Keinginan mengendalikan idealnya bersanding setara dengan persepsi kendali (perceived control) (Myles, et al., 2021). Pioneers coba bayangkan, betapa besar perasaan tidak berdaya kita jika kita ingin mengendalikan hidup tapi merasa tidak mampu. Ketimpangan itu juga akan meningkatkan kemungkinan mengalami gejala depresi (Myles, 2020). Kalau begitu, apa yang bisa Pioneers lakukan dalam menghadapi ketidakpastian?

Ada banyak hal yang bisa dilakukan, namun yang paling awal dibutuhkan adalah penerimaan. Pahami dan terima bahwa memang ada hal-hal yang di luar kendali kita. Fakta ini bisa menakutkan, namun bisa juga membebaskan. Kita terbebas dari hal yang tidak perlu kita perhatikan dan bisa menaruh perhatian lebih pada yang perlu, yaitu hal-hal yang bisa kita kendalikan.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan dalam menghadapi ketidakpastian adalah menulis apa saja yang ada di dalam dan luar kendali kita. Misalnya dalam contoh ujian di awal, Pioneers bisa menulis hal-hal yang bisa Pioneers kendalikan, seperti durasi belajar atau cara belajar materi. Lalu tuliskan juga apa yang tidak bisa Pioneers kendalikan, seperti situasi hati dan pikiran penguji di hari ujian. Langkah ini membantu Pioneers untuk melihat secara lebih realistis dan rinci terkait aspek hidup yang memerlukan perhatian lebih.

Pioneers juga dapat mengingat kembali keberhasilan dalam melewati rintangan di masa lalu. Pengalaman berhasil tersebut bisa memunculkan perasaan menyenangkan. Selain itu, Pioneers juga bisa mengidentifikasi tindakan di pengalaman masa lalu tersebut yang bisa diterapkan pada masa sekarang. Dengan itu, Pioneers mendapat petunjuk terkait apa yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi sekarang dengan adaptif.

Jika Pioneers merasa tegang dan cemas dalam menghadapi ketidakpastian, Pioneers juga bisa melakukan teknik relaksasi dan mencoba menyadari penuh situasi saat ini (mindfulness). Pioneers bisa menarik napas yang panjang, menghembuskannya, lalu ulangi sampai lebih tenang. Pioneers juga dapat melakukan teknik membawa diri ke saat ini (grounding), misalnya dengan mengidentifikasi 5 hal yang kamu lihat, 4 hal yang kamu dengar, 3 hal yang kamu cium, 2 hal yang bisa kamu rasakan dengan kulit, dan 1 hal yang kamu rasakan dengan lidah. Teknik-teknik ini bisa disesuaikan dengan preferensi ya, Pioneers!

Jika Pioneers masih mengalami kesulitan dalam menghadapi ketidakpastian, seperti gejala cemas yang kuat, Pioneers dapat berbagi atau menceritakannya. Bisa ke orang yang Pioneers percaya atau ke profesional seperti di Biro Konseling PION. PION pastinya akan menerima kedatangan Pioneers dengan terbuka.

 

“Ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian dan mengetahui cara untuk hidup dengan ketidakpastian adalah cara pasti merasa aman.” —John Allen Paulos, penulis "A Mathematician Plays the Market"

 

“Uncertainty is the only certainty there is, and knowing how to live with insecurity is the only security.” 

—John Allen Paulos, author of “A Mathematician Plays the Market”

 

REFERENCES

Robinson, S. A., & Lachman, M. E. (2017). Perceived control and aging: A mini-

review and directions for future research. Gerontology, 63(5), 435 442. 

https://doi.org/10.1159/000468540

Myles, L.A.M., Merlo, E.M., (2022). Incongruities between perceived control and

desire for control: accounting for depressive symptomology in

adolescence. Psychiatr Psychol Klin 22 (1), p. 40–44 

DOI: 10.15557/PiPK.2022.0005

Myles, L.A.M., Merlo, E.M., Obele, A. (2021). Desire for control moderates the 

relationship between perceived control and depressive symptomology.

J Mind Med Sci (8). pg299–305.

Myles, L. (2020). Taking control of mental health. Psychologist 2020. Diakses 

dari: https://thepsychologist.bps.org.uk/taking-control-mental-health.

University of Michigan. (2021). Coping with Uncertainty. Diakses dari:

Coping with Uncertainty | U-M Counseling and Psychological Services

Author: Valerie Purnomo, M. Psi.., Psikolog
Editor: Valerie Purnomo, M. Psi.., Psikolog
Shares
×